Rokok Elektronik Bisa Picu Kematian

Alih-alih sebagai terapi atau pengganti rokok, e-cigs (electronic cigaretes) malah berbahaya bagi kesehatan, bahkan berujung kematian.

Rokok elektronik atau electronic nicotine delivery system (ENDS) dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya.

Namun, Dr Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ, Direktur Pengawasan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, sejauh ini Kementerian Kesehatan dan BPOM belum bisa merekomendasikan ENDS sebagai pengganti rokok karena mengandung bahan kimia yang berpotensi toksik pada tubuh.

Dirinya menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO terhadap sejumlah sampel produk ENDS ditemukan bahan-bahan seperti nikotin, dietilen glikol, gliserin, dan nitrosamin.

"Selain itu, produk ini juga mengandung banyak senyawa karsinogen, meskipun dalam kadar yang lebih kecil dibanding rokok biasa," ujarnya.

ENDS memang tidak membahayakan perokok pasif karena efek asap yang ditimbulkan hanya buatan dan merangsang sugesti perokok aktif. Namun, secara tidak sadar, ENDS sangat berisiko bagi perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau.

Rokok tembakau bisa diketahui kandungan nikotin dan TAR-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkan ENDS tidak ada keterangan apa pun tentang kandungan produk ini. Karena produknya yang refill atau isi ulang, perokok aktif tidak bisa mengetahui seberapa banyak nikotin yang masuk ke dalam paru-paru.

"Pemakaiannya tergantung orangnya, kalau orangnya tidak bisa mengendalikan diri, dia enggak akan peduli berapa kali harus isi ulang, lama-kelamaan dia bisa keracunan nikotin," tuturnya.

Saat ini WHO sendiri masih menganggap apa pun produk yang mengandung nikotin berbahaya bagi kesehatan. Jika ENDS dianggap bisa menjadi terapi atau pengganti bagi pecandu rokok, rasanya masih banyak uji klinis yang harus dilakukan.

"Nantinya, bukan memperbaiki kesehatan, malah menurunkan kesehatan lagi," sahut Danardi.

Kompas

Sumber : http://www.whooila.com/2010/08/sedot-rokok-elektronik-bisa-picu.html#ixzz0yyWutSCK
Whooila! - Ensiklopedia Fakta Unik dan Aneh

Read More......
Category: 0 komentar

9 September - Sang Pencerah Tayang Di Bioskop







Yogyakarta- Film perjalanan hidup KH Ahmad Dahlan "Sang Pencerah" akan ditayangkan serentak pada tanggal 9 September 2010 di pulau Jawa. Sedangkan penayangan perdana akan dilakukan pada tanggal 4 September 2010 di Jakarta

Demikian disampaikan Ben Soebiakto, produser film Sang Pencerah yang dihubungi via telepon, Ahad (22/08/2010). Menurut Ben Soebiakto, film Sang Pencerah akan diputar perdana di Rasuna Epicentrum XXI Jakarta, dengan mengundang seluruh pendukung film dan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Film yang mengisahkan perjalanan KH Ahmad Dahlan sampai berdirinya organisasi Muhammadiyah ini dibintangi antara lain, Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Ikranegara, Zaskia Adya Mecca, Sujiwo Tejo, Giring Nidji, Muhammad Ihsan Tarore, Yati Surachman, dan pemeran pendukung lainnya.

Film yang mengambil setting pada tahun 1800-an ini, mengambil lokasi syuting diberbagai tempat. Menurut Hanung Bramantyo, hal tersebut dilakukan demi mendapat latar yang sesuai dengan Yogyakarta awal abad 20. Diantara beberapa tempat pengambilan gambar tersebut adalah, di Kauman (Yogyakarta), Kotagede (Yogyakarta), Museum Kereta Api Ambarawa, dan Kebun Raya Bogor. Khusus untuk Kebun Raya Bogor menurut Hanung, untuk menghidupkan kembali suasana Tugu Yogyakarta yang saat ini telah berubah secara signifikan dibanding 100 tahun lalu.

Read More......

Search This Blog

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

choiriyah fitriani amiliyah. Diberdayakan oleh Blogger.